tahapan selanjutnya yang diadakan oleh Komisi Pemilihan Umum Kampus (KPU-M) Sekolah tinggi manajemen informatika dan komputer (STMIK) sebelum Pemilihan raya (Pemira) untuk menentukan Presiden Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) yang baru adalah debat calon presiden BEM STMIK 2020-2021.
Dengan diawali pemaparan visi misi kedua calon, secara bergantian mereka berorasi dengan gayanya masing-masing. Mendapat kesempatan pertama, Rayhan dengan gayanya sendiri memaparkan visi dan Misi nya.
Selanjutnya nomor urut dua, dengan gaya lebih tegas, Khoyrun Nufus memaparkan visinya Terwujudnya BEM yang Aspiratif, Responsif, serta aktif dalam berkontribusi bagi STMIK Pringsewu.
Debat ini dibuka langsung oleh ketua STMIK ibu Hartati di aula kampus STMIK Pringsewu jumat 07 Februari 2020.
"Proses pemilihan harus dengan sportif jangan mencederai proses pemilihan yang sudah di tetetapkan ketentuan oleh pihak panitia penyelenggara"ucapanya.
Harapan kami mewakili pihak Civitas akademik kampus STMIK Pringsewu kepada kandidat dapat mengemban tupoksi BEM itu sendiri bukan hanya sebagai formalitas saja sehingga BEM aktif di lingkungan kampus maupun luar kampus.
Debat kali ini berlangsung dengan lancar. Setiap kandidat calon mampu memaparkan setiap visi dan misinya dengan penuh percaya diri dan menjawab setiap pertanyaan yang diberikan dengan baik.
Adapun runtutan acara debat calon Presma dan Wapresma BEM STMIK Pringsewu periode 2020-2021 adalah.
1.Pemaparan Visi dan Misi
2.Tanya jawab antar calon
3 pemaparan tema debat ( mahasiswa butuh BEM yang berkontribusi nyata bukan hanya wacana)
4. Pertanyaan oleh panelis melalui undian
5. Tanya jawab oleh peserta kepada calon Presma dan Wapresma.
6. Closing argument.
Hadir pada pembukaan kegiatan ketua STMIK Pringsewu ibu Hartati, ketua KPU Pringsewu Sofyan akbar, ketua LPPM STMIK Pringsewu Muslihudin, BEM STMIK Pringsewu periode 2019-2020 Miftahus surur, kedua calon Presma dan Wapresma dan mahasiswa/i STMIK Pringsewu.
Tags
Mahasiswa